Minggu, 06 Juni 2010



Logo IPNU warna



Logo CBP warna

Sabtu, 22 Mei 2010

Oleh: Azizun Chakim (pembina PC IPNU Kab. pekalongan)

Kongres Sukolilo Surabaya tahun 2003 telah menjadi sejarah bagi IPNU karena telah bergantinya akronim P “Putra” ke “Pelajar”, dan ini juga telah dimantapkan kembali dalam kongres di Asrama haji pondok Gede Jakarta tahun 2006 dengan tetap menjadikan nama Ikatan Pelajar Nahdlatul `Ulama. Dengan tetap menjadi pelajar maka ipnu akan semakin memantapkan dan menfokuskan gerakannya pada pelajar. Pelajar disini tidak hanya di sekolah tapi usia pelajar juga menjadi garapanya. Dimana kalau sudah bicara pelajar maka tak bisa lepas dari ilmu. Karena tugas pelajar adalah untuk selalu belajar.

Sebagai organisasi yang berbasis keilmuan maka dalam gerakanyapun harus senantiasa untuk mengedepankan kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai-nilai keilmuan, apalagi ipnu juga merupakan organisasi kader yang nantinya akan dipersiapkan menjadi kader bangsa dan juga kader NU itu sendiri sehingga dituntut untuk bisa punya bekal karena ketika suatu saat tali estafet kepemimpinan diserahkan ke kita, maka haruslah siap.

IPNU harus mampu menampung kebutuhan-kebutuhan pelajar sehingga keberadaannya akan dirasakan manfaatnya bagi anggotanya, tidak hanya rutinitas saja yang dilakukan tapi sebagai organisasi kader maka rutinitas yang berkualitas yang harus diperhatikan, sehingga nantinya ipnu tidak terjebak dalam rutinitas belaka, mengapa saya katakan demikian emang ada beberapa kepengurusan kebanyakan di tingkatan ranting sering kali ada pola kegiatan rutin baik itu tahlilan, nariyahn ataupun yang lainya, biasanya anggota datang, duduk, dengarkan, atau membaca bersama kemudian makan doa dan pulang. Seminggu sekali kebanyakan dilakukan, minggu ke 1, ke 2 bahkan sudah setahun lamanya kegiatan tersebut berjalan, kemudian ada temanya lain ideology suatu saat bertanya mengapa di zaman tehnologi canggih seperti ini kamu masih baca tahlil apa dasarnya? Apakah akan sampai doanya? Apa akan bermanfaat? Bingung dan tidak bisa menjawab, bahkan yang lebih ironis lagi kalau sampai terpengaruh temannya. Sepele mungkin yang menganggap itu sepele, tapi sebenaarnya itu sesuatu yang prinsip dan harus dibenahi. Karena dengan kita mengetahui ilmu entah itu tentang dasar tahlil, nariyah ataupun lainya tentu akan lebih memantapkan keimanan pada Allah.

Bukan tidak boleh melakukan rutinitas tahlililan, nariyahan atau yang lainya tapi yang jelas bahwa kegiatan tersebut tidak akan dapat menambah ilmu, melainkan akan mendapatkan pahala, sehingga perlu pola pembenahan untuk melakukan pendalaman ilmu (mis: kajian Islam, latihan mc, dll) setelah kegiatan tersebut walaupun sebentar, sehingga pulang akan ada satu ilmu yang didapat, karena sangat rugi dimana usia remaja adalah masa menanam, masa mencari ilmu. mata masih tajam untuk membaca, punya akal yang perlu di gunakan seoptimal mungkin bukti rasa syukur pada sang pencipta, dan juga ruhnya IPNU terletak pada ilmu.

Rabu, 31 Maret 2010

PERLUNYA MENATA KADERISASI PELAJAR
Oleh: Abdul Adhim

“….Mendjadi muslim NU terlalu sempit. Tidak menzaman. Apalagi NU terdiri dari orang-orang jang klunuk-klunuk, tua-tua, lahir dan batinja, jang bila berdjalan membungkuk-bungkuk sambil menghitung-hitung tasbih dan pakai bakiak….” (M. Tolchah Mansoer)
Ungkapan di atas bisa kita jadikan pijakan, berangkat untuk menjawab pertanyaan mengapa harus ada kaderisasi. Bahwa setiap sejarah membutuhkan generasi yang dapat berbuat untuk zamannya. Dalam abad besar, tantangannya pasti besar dan dengan demikian membutuhkan generasi yang besar.
Lahirnya organisasi IPNU-IPPNU. Pada dasarnya tidak berangkat dari sebuah ruang yang hampa, tetapi berdasarkan pada sekian banyak aspek yang mempengaruhinya agar IPNU-IPPNU bisa lahir. Aspek sosial, politik, agama, budaya dan aspek-aspek lainnya yang kemudian mengakumulasi dan terbentuk menjadi satu, menjadi sebuah kebutuhan utama akan perlunya dibentuk sebuah organisasi pelajar NU tersebut.
Sejatinya memang, bahwa nilai-nilai yang harus dibawa oleh IPNU-IPPNU saat pertamakali disahkan adalah di samping sebagai wadah bagi pelajar, remaja dan santri NU, IPNU-IPPNU juga diharapkan mampu membangun bangsa ini melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM), pendidikan dan pengamalannya (ilm bil amalin) serta sebagai pengawal nilai-nilai NU di tingkatan komunitas pelajar, santri dan remaja demi kemaslahatan bangsa Indonesia.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama sebagai organisasi kader perlu merancang pola kaderisasi yang tepat dalam agenda utamanya tersebut. Setidaknya ada dua level pengkaderan yang diupayakan, yaitu pengkaderan formal dan informal. Pengkaderan formal seperti Makesta (Masa Kesetiaan Anggota), Lakmud (Latihan Kader Muda) dan Lakut (Latihan Kader Utama) dalam upaya rekruitmen. Pola pengkaderannya termanifestasi dalam bentuk pelatihan-pelatihan keorganisasian. Sedangkan pengkaderan informal diwujudkan lebih pada pengembangan potensi. Seperti pelatihan-pelatihan pengembangan minat dan bakat, Life skill, pelatihan jurnalistik dan lain sebagainya.
Sebagai organisasi kader, IPNU-IPPNU harus lebih serius dan komitmen untuk mengembangkan pengkaderannya di dalam lingkungan NU. Organisasi yang berbasis pelajar ini sebagai garda depan atau pintu utama, pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi berideologikan Ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja). Kader IPNU-IPPNU secara moral dan material diharapkan dapat mewujudkan spirit trilogi perjuangannya yaitu belajar, berjuang, bertaqwa dalam konteks realitas kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi kader yang mengemban misi perubahan transformatif (agen of change) dan amanat perjuangan organisasi
Tugas IPNU-IPPNU adalah menyiapkan kader bangsa yang berkualitas dan ikut berkontribusi menyeleseikan persoalan bangsa. IPNU-IPPNU menyadari bahwa para kader memiliki satu kelebihan yang tidak dimiliki organisasi kader di luar NU, yaitu nilai-nilai ke NU-an yang memiliki nilai dasar tawasuth, tawadlu, tasamuh dan sebagainya. Nilai-nilai ini cukup memberikan senjata bagi kita untuk melakukan penyeimbangan bagi gerakan garis keras yang juga signifikan melebarkan pengaruhnya di kalangan pelajar. Upaya untuk menangkal itu direspon oleh IPNU-IPPNU dengan semaksimal mungkin melakukan Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolah-sekolah. MOS ini dilengkapi dengan mensosialisasikan materi-materi tentang ke NU-an, aswaja dan semacamnya demi menambahkan ideologi ke NU-an. Tidak hanya melakukan MOS, IPNU-IPPNU juga berupaya membentuk komisariat-komisariat di sekolah-sekolah, yang intinya untuk meningkatkan intensitas, pembinaan dan pengawalan secara langsung di sekolah-sekolah.
Target dan sasaran kaderisasi adalah generasi muda keturunan ulama/ kyai, keturunan pengusaha (aghniya'), keturunan birokrat/ bangsawan, intelektual/ akademisi, para petani dan profesi lainnya. Dalam keseluruhan aspek ini akan saling mendukung untuk kemajuan kaderisasi. Karena setiap insan, dari manapun datangnya, asal usulnya pada hakikatnya memiliki keunikan, keistimewaan, yang jika di asah dan dikenali oleh dirinya sendiri akan menjadi kelebihan yang luar biasa.
Kader IPNU-IPPNU diharapkan untuk bisa melestarikan tradisi-tradisi NU seperti silaturrahim dengan ulama/ kyai, tradisi santri, ritual jamaah (istigotsah, ziarah makam wali/ ulama, pentas seni budaya dll) perlu ditingkatkan dan terus dilestarikan. Dengan demikian hubungan yang intens akan membuat organisasi semakin kuat dan berkembang. Selanjuntnya masuk di IPNU-IPPNU bukan berarti menjadi penghalang mendapatkan prestasi, namun menjadi pendorong untuk memperoleh prestasi lebih, artinya kader IPNU-IPPNU harus berprestasi di Sekolah, Berprestasi di Pondok pesantren dan aktif di organisasi IPNU-IPPNU, itu dinamakan kader IPNU-IPPNU sejati. (Aa)

Minggu, 21 Maret 2010




TIPS MENGHADAPI UN
Oleh : Abdul Adhim
Ujian nasional tinggal menghitung hari. Sebagian besar sekolah sudah melakukan upaya untuk menyiapkan diri agar siswa-siswinya lulus 100% dalam ujian nasional. Dari mulai pendalaman materi baik dilakukan pada pagi hari jam 06.00 WIB ataupun siang hari 14.00 WIB. Siswa-siswi ikut bimbingan belajar di luar sekolah, sampai usaha batiniah lewat kegiatan doa bersama atau istighotsah. Dalam menghadapi ujian nasional ini semuanya merasa cemas, guru, siswa, orangtua dan juga pemerintah.
Kelulusan dalam UN tidak hanya ditentukan kesiapan kita menjawab soal-soal UN dalam waktu 120 menit. Butuh waktu dan persiapan mantap untuk dapat lulus dengan hasil yang baik. Dalam coretan ini disajikan tips persiapan dan tips menghadapi UN. Silahkan dibaca dengan serius …….
1. Belajar dengan cara terbaik sesuai dengan gaya belajar Anda.
2. Perbanyak berkonsultasi dengan guru mata pelajaran dan berdiskusi dengan teman mengenai materi yang anda rasa sulit atau belum kuasai.
3. Ikuti kegiatan bimbingan belajar jika memungkinkan dari sisi waktu dan biaya.
4. Miliki panduan materi, soal-soal UN sebelumnya dan prediksi soal beserta pembahasannya.
5. Ikuti program persiapan belajar yang disiapkan oleh sekolah. Seperti bimbingan belajar sore/ siang hari.
6. Ikuti try out yang biasanya dilakukan lembaga bimbingan belajar atau pra ujian yang diadakan sekolah.
7. Berlatih menyelesaikan soal-soal UN atau soal-soal prediksi UN dan periksa sendiri jawaban anda dengan mencocokkan kunci jawaban yang tersedia.
8. Siapkan perlengkapan ujian yang Anda butuhkan. Seperti pensil, papan pengalas, mistar dan penghapus.
9. Jaga kesehatan agar tetap fit dengan berolah raga dan mengkonsumsi makanan bergizi.
10. Berdoa agar dapat lulus UN dan minta didoakan kepada Orangtua dan keluarga dekat lainnya.


Tiga hari hingga satu hari jelang UN

11. Kurangi kegiatan belajar Anda, cukup mengulangi beberapa materi yang Anda anggap perlu. Bahkan jika Anda sudah yakin menguasai materi pelajaran, hentikan saja kegiatan belajar Anda dan manfaatkan waktu untuk istirahat.
12. Bacalah dan ketahui dengan jelas aturan-aturan yang diberlakukan, seperti tata tertib pelaksanaan UN.
13. Perbanyak kegiatan hiburan dan kegiataan bersenang-senang lainnya, sehingga perasaan Anda menjadi rileks dan tidak terbebani.
14. Pastikan Anda mengetahui jadwal pelajaran yang diujikan sehingga Anda betul-betul siap menghadapinya.
15. Periksa kembali perlengkapan belajar Anda, jika ada yang belum lengkap segera lengkapi.


Pada hari H

16. Tidurlah lebih cepat dari biasanya agar fisik Anda prima dan tidak mengantuk saat ujian berlangsung.
17. Siapkan alat tulis menulis yang Anda siapkan pada saat ujian, kartu tes, papan pengalas, dan jam tangan (jika ada) sebelum tidur.
18. Bangun pagi-pagi, jangan lupa sarapan dan meminta restu kepada orangtua sebelum berangkat sekolah.
19. Usahakan tiba dilokasi sekolah paing lambat 15 menit sebelum dimulai.
20. Jangan lupa membaca doa sebelum mengerjakan soal.
21. Santai dan enjaoy aja, jangan terbebani atau tegang pada saat menjawab soal-soal ujian tanamkan optimisme dan kepercayaan diri bahwa Anda bisa menjawab dengan benar. Ingat ketegangan dapat membuyarkan konsentrasi Anda.
22. Jaga lembar jawaban komputer anda agar tetap bersih, tidak terlipat, jangan dicoret-coret di bagian yang tidak perlu.
23. Kontrol waktu Anda, jangan sampai waktu berakhir tetapi pekerjaan Anda belum selesai. Jika tidak memiliki jam tangan dan pengawas tidak menyampaikan, jangan ragu untuk bertanya kepada pengawas mengenai waktu yang masih tersisa.
24. Periksa kembali jawaban dan data diri Anda sebelum menyerahkan LJK ke pengawas. Pastikan bahwa data diri Anda (nama, nomor ujian, kode sekolah dan lainnya) terisi dengan benar begitu pula pastikan bahwa semua soal sudah terjawab.
25. Pastikan LJK Anda telah diterima pengawas sebelum meninggalkan ruangan ujian.

Jika Anda menganggap cara ini bisa dilakukan silahkan dipraktikkan.
Gak usah malu- malu …… ?????
Semoga Lulus Ujian Nasional 2010
Moga kalian yang udah nyempetin baca oret-oretan ini bisa nerapinnya and bisa lulus ujian dengan nilai yang memuaskan. Amiin ……